Powered By Blogger

Jumat, 16 September 2011

Laporan Praktikum Biologi Unit I

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “CARA MENGUNAKAN MIKROSKOP” di susun oleh :
Nama               : IDIL AKBAR
Nim                 : 101204017
Kelas/Klp        : A / I
Telah diperiksa dengan seksama oleh Asisten / koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima

                                                                                    Makassar,    November 2010
      
     Koordinator Asisten,                                                Asisten,
                                                                                      
     
 Muh.Rizaldi Trias Jaya Putra                                    Muh.Rizaldi Trias Jaya Putra
      NIM.081 404 028                                                  NIM. 081 404 028
                                                              
                                                    Mengetahui,
                                                    Dosen Penanggung Jawab


                                          Drs. H.Hamka L,MSi.
                                                      NIP.19621231 19702 1005
                                                                                                          


BAB I
   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Mikroskop merupakan alat yang di gunakan untuk mengamati benda-benda ataupun makhluk hidup yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dengan mikroskop struktur makhluk hidup yang bersifat mikroorganisme dapat diaamati dengan teliti. Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik, di mana mikroskop ini banyak di gunakan di sekolah. Mikroskop ini di bagi menjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler.
Dewasa ini mikroskop sudah semakin berkembang untuk memenuhi kebutuhan untuk melakukan pengamatan mikroorganisme. Mikroskop mempunyai banyak manfaat dalam banyak bidang kehidupan. Baik dalam dunia pendidikan, kedokteran maupun perindustrian. Sehingga menjadi suatu keharusan untuk mengetahui cara menggunakan mikroskop.
Berawal dari situ sehingga perlu di lakukan praktikum biologi dasar ini. Namun sebelum menggunakan mikroskop, kita wajib mengetahui bagian-bagian mikroskop. Hal ini guna mempermudah dalam menggunakan mikroskop pada saat melakukan praktikum sehingga tidak terjadi kesalahan dan kerusakan pada mikroskop. Karena kesalahan itu terjadi pada dasarnya karena tidak adanya pengetahuan mengenai mikroskop itu sendiri.
Pada mikroskop dibedakan menjadi bagian mekanik dan bagian optik yang memiliki fungsi yang berbeda tapi saling melengkapi. Dengan adanya mikroskop ini, pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang biologi yang menimbulkan kemajuan yang benar-benar signifikan dari waktu ke waktu.
B.     Tujuan Praktikum
 Dengan adanya praktek “ CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP “ ini diharapkan mahasiswa dapat terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan.
C.    Manfaat Praktikum
1.      Mahasiswa dapat terampil menggunakan mikroskop.
2.      Membantu mahasiswa untuk mempercepat penguasaan mikroskop biologi.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Menurut Tim Pengajar 2010, mikroskop adalah alat utama yang digunakan untuk melihat struktur organisme yang sangat kecil atau disebut mikroorgnisme. Mikroskop yang banyak di gunakan adalah mikroskop yang menggunakan cahaya yang disebut mikroskop Optik. Adapun mikroskop ini terbagi menjadi mikroskop biolgi atau monokuler  dan mikroskop stereo atau mirkoskop binokuler (Tim Pengajar UNM, 2010 hal :1).
            Menurut Tim Pengajar 2010, mikroskop biologi  digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis transparan. Penyinaran mikroskop ini diberikan dari bawah dengan sinar alam atau menggunakan sinar lampu. Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut :
a.       Objektif 4 x dan okuler 10 x, pembesaran total 40 x
b.      Objektif 10 x dan okuler 10 x, pembesaran total 100 x
c.       Objektif 40 x dan okuler 10 x, pembesaran total 400 x
d.      Objektif 100 x dan okuler 10 x, pembesaran total 1000 x
Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca  yang mudah rusak, bertupa lensa-lensa dan cermin. Sehingga harus dihindarkan dari perlakuan yang berupa benturan dengan komponen tersebut ( Tim Pengajar UNM, 2010 hal : 6).
Dua nilai penting mikroskop yaitu pembesaran dan penguraiannya atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebuh besar objeknyaterlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan kejelasan citra  yaitu jarak minimum dua titik yang yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai duatitik terpisah (Campbell, dkk, 2002).
Mikroskop monokuler yang dikenal yaitu yang memiliki satu lensa objektif dan satu lensa okuler.akan tetapi meski dalam revolver lebih dari satu lensa objektif namun yang di gunakan hanya satu lensa objektif secara bergantian. Selain monokuler ada yang pula yang memiliki dua okuler dan di sebut mikroskop binokuler. Ada pula yang memiliki tiga lensa okuler yang biasa disebut mikroskop trinokuler.jenis mikroskop ini digunakan untuk pengamatan dua orang secara bersamaan atau mikrofotografi. Jenis mikroskop ini biasanya digunakan pengamatan benda tipis transparan dan dalam uikuran yang sangat kecil. Bayangan benda yang dibentuk yaitubayangan yang berupa bidang datar (Sutarno, dkk).
Selain mikroskop yang menggunakan satu lensa objektif ada juga yang menggunakan dua lensa objektif dan dua lensa okulerpada waktu penggunaan secara bersamaan. Susunan mikroskop ini dirancang khusus untuk menghasilkan bayangan tiga dimensi dan terbalik. Dengan menggunakan mikroskop demikian susunan garis-garis kontur bayangan benda secara horizontal benda secara vertical yang tampak pada lensa menunjukkan pola meruang dan tidak terbalik sehinngabenda terlihat tiga dimensi (Sutarno, dkk ).
Cara pencahayaan dari mikroskop ini (stereo) yaitu dengan cara transmisi yaitu pencahayaan pencahayaan terhadap objek ditembuskan atau dilewati pada objek. Cara ini hanya bisa digunakan khusus untuk benda-benda objek yang tembus cahaya (Sutarno, dkk).
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor (Anonim, 2010).
Miroskop digunakan untuk mengamati dan mempelajari objek (preparat/spesimen) yang ukurannya sangat kecil. Ukuran preparat yang kita amati dapat diperkirakan dengan cara membandingkannya dengan ukuran lapangan pandang yang berbentuk lingkaran ( Anonim, 2010).
Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan baik. Cara membawa mikroskop dengan baik adalah pegang tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini kamu lakukan. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastik atau masukkan pada kotaknya agar terhindar dari debu. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol. Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas ( Anonim, 2010).



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Waktu dan Tempat Praktikum
Hari / Tanggal        : Selasa, 2 November 2010
Waktu                    : Pukul 10.15 – 12.00
Tempat                   : Laboratorium Biologi Lantai 3 Timur FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
Alat     : a. Yang di sediakan oleh laboratorium
1.      Mikroskop biologi
2.      Kotak peralatan yang berisi :
a.    Kaca benda
b.   Kaca penutup
c.    Cawan petri
d.   Pinset
e.    Pipet tetes
b.   Yang di sediakan mahasiswa :
1.      Pisau silet
2.      Kain planel
3.      Lap katun
Bahan : a. Yang di sediakan oleh laboratorium :
1.      Air suling
2.      Kapas
3.      Lap katun
b.   Yang disediakan mahasiswa :
1.      Daun kembang sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis )
2.      Daun waru ( Hibiscus tiliaceaus )
3.      Daun labu ( Cucurbita muschata )
4.      Bawang merah ( Alium cepa )
5.      Kapas ( Gossypium acuminatum )
C.     Prosedur Kerja
a.    Menyiapkan Mikroskop
1.      Meletakkan mikoskop di atas meja.
2.      Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel.
3.      Membuka kotak peralatan, mengeluarkan cawan petriyang berisi kaca kaca benda dan kaca penutup, lalu bersihkan dengan kain katun.
4.      Di atas meja hanya ada mikroskop, kotak alat beserta isinya, buku penuntun dan catatan, bahan untuk praktikum.
b.   Mengtur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
1.      Memperhatikan keadaan ruangan praktikum, dari mana datingnya cahaya yang lebih terang ( dari depan, kiri atau kanan ). Mengarahkan cermin mikroskop ke arah cahaya. Mikroskop yang memilki kondensor diatur posisinya meja sediaan dan menggunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor gunakan cermin cekung.
2.      Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
3.      Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5 – 10mm atau tubus turun maksimal.
4.      Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingka mata kanan ( perlu latihan) akan nampak meja bundar putih ( meja pandang ). Jika terangnya tidak merata, gerakan sedikit cermin sampai terangnya rata. Jika terlalu silau, diafragma dipersempit atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, bukalah diafragma atau lubang lempeng.
5.      Mikroskop siap di pakai mengamati sediaan.
c.    Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
1.      Memutar pengatur kasar atau makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil.dan melakukan sebaliknya. Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau tidak bisa naik turun apabila makrometer dan micrometer di putar.
2.      Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
3.      Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10mm. jika jarak itu longgar, maka tangan kanan memutar makrometer menurunkan tubus sambil di lihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5 – 10 mm.
4.      Menoropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer menaikkan tubus secara perlahan-perlahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat, setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berate terlewatkan. Ulangi kembali padalangkah 3 kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka teropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batas-batasnya.
5.      Memriksa okuler (perbesaran berapa ?) dan objetif (perbesaran berapa?), hitunglah pembesaran bayangan yang dilihat.
6.      Kalau sudah diamati preparat di keluarkan.
d.      Membuat Preparat Sayatan.
Mengamati serat kapas
1.      Mengambil kaca benda yang sudah di bersihkan, memegang serata mungkin.
2.      Menetesi air jernih atau air suling satu tetes di tengah-tengahnya.
3.      Mencabut serat kapas dan meletakkan di tengah-tengah tetesan air dengan menggunakan pingset.
4.      Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari dengan telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.
5.      Sisih dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat dengan tetesan air dengan kemiringan 45° kemudian dilepaskan sehiingga menutupi tetsan air. Kelbihan air yang merembes di tepi kaca di serap dengan kertas saring.
6.      Memasang preparat pada meja sediaan.
e.       Mengganti Perbesaran
1.      Apabila langkh 6 pada percobaan pembuatan preparat sederhana berhasil, bayangan nampak akan di besarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan di sentuh.
2.      Memutar sedemikian rupa sehingga lensa objektif yang paling panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik ( periksa perbesaran).
3.      Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangn yang lebih besar. Amati bayangan.
4.      Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar. Naikkan tubus dengan rmemutar makrometer berlawanan arah empu jari. Putar kembali revolver untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah (pendek) pada posisi semula.
5.      Apabila anda mengamati bahan yang lain, maka naikkan tubus. Mengeluarkan preparat yang sudah diamati dan membersihkan kaca benda dan kaca penutup.
6.      Membuat sediaan baru
7.      Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut :
a.       Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan, harus di keluarkan.
b.      Preparat basah harus di bersihkan dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca penutup). Simpan dalam cawan petri dan masukkan ke dalam kotak perhiasan.
c.       Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Tubus diturunkan serendah mungkin.
d.      Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
e.       Semua peralatan yang telah dipakai dibersihkan dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya.
f.       Peralatan sendiri disimpan sendiri untuk di pakai lagi pada praktik berikutnya.
g.      Sisah bahan yang tidak digunakan lagi di buang pada tempat yang tersedia.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Gambar Mikroskop
Keterangan

1.      Okuler
2.      Tubus
3.      Revolver
4.      Objektif
5.      Sengkeling
6.      Meja Sediaan
7.      Kondensor
8.      Diafragma
9.      Cermin
10.  Kaki
11.  Pengatur Kondensor
12.  Sumbu Inklinasi
13.  Penggerak Mekanik
14.  Lengan / pemegang
15.  Mikrometer
16.  Makrometer


1.      Bawang Merah (Alium cepa)
Perbesaran 10 x10
Keterangan :



2.      Daun Labu (Cucurbita muschata)
Perbesaran 10 x10
Keterangan :



3.      Daun waru
Perbesaran 10 x10
Keterangan :



4.      Kapas (Gossipyum acuminatum)
Perbesaran 10 x10
Keterangan :



5.      Daun Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis)
Perbesaran 10 x10
Keterangan :



B.     Pembahasan
Mikroskop adalah alat yang digunakan dalam praktikumyang berfungsi melihat atau mengamati benda benda yang kecil sehingga mempermudah dalammelakukan kegiatan praktikum.
Adapun bagian-bagian penting dari mikroskop optik adalah :
1.      Kaki mikoroskop, sebagai tempat tumpuan berdiri.
2.      Tiang, tempat persendian lengan, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.
3.      Lengan mikroskop, yang di pegang bilamana diangkat.
4.      Cermin , alat penangkap dan pemantul cahaya.
5.      Pengatur kondensor, bila di putar dapat menaikkan dan menurunkan kondensor.
6.      Kondensor. Lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin kemeja sediaan.
7.      Diafragma alat yang dapat di tutup dan di buka, pengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kondensor
8.      Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda.
9.      Sengkeling, pejepit atau pengatur letak sediaan.
10.  Penggerak mekanis, alat pengatur letak kaca benda.
11.  Lubang meja sediaan, lubang di tengah-tengah meja sediaan tempat lewatnya cahayadari kondensor masuk keke objek glassterus ke lensa objektif.
12.  Makrometer,pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawa secara kasar.
13.  Micrometer, alat penggerak tubus keatas atau ke bawa secara halus.
14.  Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
15.  Revolver atau pemutar objektif, cakram tempattempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran.
16.  Lensa objektif, adalah yang menghadap tegak luruspada meja sediaan, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
17.  Lensa okuler, yang diintyipoleh mata pengamat, menerima bayangan dari objektifdan membesarkannya.
Mengenai cara menngunakan mikroskop pertama-pertama yang harus kita lakukan adalah mencari sumber cahaya dalam ruangan dengan menggunakan cermin, dengan mengatur kondensor. Selanjutnya adalah memutar bagian revolover, sehingga lensa objektif yang paling pendek menghadap ke meja sediaan. Kemudian kita meneropong melalui lensa okuler, sebelumnya kita membuka diafragma terlebu\ih dahulu. Pada saat meneropong kita menggunakan mata kiri dan tidak boleh memencingkan mata kanan.
Jika saat meneropong cahayanya belum merata pada meja sediaan , maka kita menggerakkan revolveratau cermin seampai cahaya yang di dapat betul- betul merata. Kemudian kita mengambil preparat yang akan diamati dalam praktikum dan meletakkannya diatas meja sediaan. Kemudian preparat di jepit dengan sengkelingsehingga preparat tersebut tidak bergeser. Untuk mengamati preparat, kita mengatur perbesaran bayangan melalui lensa objektif dengan menggerakkan revolver, sehinnga lensa objektif yang ingin digunakan menghadap ke meja sediaan, kemudian  dengan menggunakan makrometer tubus di gerakkan mendekati preparat. Pada saat menurunkan tubus, harus memperhatikan lensa objektifnya agar jangan sampai menyentuh meja sediaan.
Setelah preparat sudah mulai tampak, maka bagian micrometer di gerakkan untuk kemudian memperjelas hasil pengamatan.
Cara membuat preparat sederhanaadalah terlebih dahulu kita mengambil kaca benda dan memegang serata mungki. Lalu menetesi dengan air jernih atau aquades sebanyak satu tetes tepat pada bagian tengahnya. Tangan yang sebelah kanan memegang kaca penutup antara empu jari dengan telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan. Sisi dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45 ° lalu melepaskannya sehigga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes pada tepi kaca benda di serap dengan kertas saring.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Melalui kegiatan ini, saya dapat menyimpulkan bahwa mengetahui bagian-bagian dari mikroskop itu dapat mempermudah kita pada saat menggunakan mikroskop. Adapun bagian  mikroskop itu di bagi menjadi dua komponen yaitu bagian optic dan bagian mekanik yang saling melengkapi dalam penggunaannya. Kemudian melalui kegiatan saya juga sudah dapat mengukur kemampuan saya dalam menggunakan mikroskop cahaya.
B.     Saran
1.      Saran untuk praktikan yaitu sebagai praktikan hal yang sewajarnya di lakukan adalah menghargai dan menghormati asisten . utamanya masalah kehadiran. Praktikan juga harus betul-betulmemperhatikan apa yang di berikan oleh asisten pada saat praktikum berlangsung,
2.      Saran untuk laboran yaitu alat-alat yang digunakan dalam praktikum dirawat dengan baik, kenyamanan dan kebersihan ruang lab juga tetap dijaga sehinnga praktikum bias teras nyaman.
3.      Saran untuk asisten yaitu membimbing adik-adiknya dengan semua apa yang dimiliki sehingga nantinya itu menjadi tambahan ilmu yang sangat berguna,bermanfaat bagi praktikan maupun asistennya.


Daftar pustaka
Anonim, 2010. Mikrokop Cahaya. (http://mikroskop.org.id). Diakses pada hari jumat 5 November 2010.
Anonim, 2010. Bagaimana Cara menggunakan mikrokop. ( http://www.wikipedia.org). diakses pada Jumat, 5 November 2010.
Grolier internasional, inc.2005.Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 5. Jakarta : PT Widya Dara.
Grolier internasional, inc.2005. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10. Jakarta : PT Widya Dara.
Neil A. Campbell, dkk.2002. Biologi Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Nonno Sutarno, dkk.2001. Biologi Umum Lanjutan 1. Makassar : FMIPA UNM
Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Makassar FMIPA UNM
                                         



LAMPIRAN
JAWABAN PERTANYAAN
Menjawab Pertanyaan
1.      Tulis nama bagian optic dari mikroskop!
-          Lensa okuler
-          Lensa objekti
-          Kondensor
-          cermin
2.      Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop !
-          Kaki
-          Tiang
-          Lengan/ pemegang mikroskop
-          Pengatur kondensor
-          Diafragma
-          Meja sediaan
-          Sengkeling
-          Penggerak mekanis
-          Lubang meja sediaan
-          Makrometer
-          Micrometer
-          Tubus /tabung okuler
-          Revolver / pemutar objetif
3.      Tulis fungsi bagian mekanik !
-          Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop
-          Tiang berfungsi sebagai tempat bersendi lengam mikroskop, atau peganagn dengan sumbu inklinasi.
-          Lengan berfungsi sebagai pegangan bilamana diangkat atau padasaat memindah mikroskop
-          Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur untuk menaikkan dan menurunkan kondensor.
-          Diafragma berfungsi mengatur bayaknya sinar yang masuk dengan mengatur banyaknya irisan
-          Meja sediaan berfungsi sebagai tempat meletakkn objek
-          Sengkeling berfungsi menjepit objek
-          Penggerak mekanis berfungsi mengatur letak kaca benda pada meja
-          Lubang meja sediaan berfungsi sebagai tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke kaca benda kemudian ke lensa objektif.
-          Makrometer berfungsi menggerakkan tuus keatas atau kebawah secara kasar
-          Micrometer berfungsi menggerakkan tubus ke atas atau ke bawa secara halus
-          Tubus atau tabung okuler berfungsi sebagai tempat melekatnya lensa okuler
-          Revolver berfungsi sebagai cakram tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran.
4.      Kalau bayangan dalam medan pandangan akan di geser ke kiri-depan, kea rah manakah kaca benda atau sediaan harus digeser? Mengapa demikian?
Jika bayangan dalam medan pandangan akan di geser kekiri-depan, maka kaca benda/ sediaan di geser kekanan-depan. Karena lensa objektif dan lensa okuler merupakan cermin cembung . sehinnga lensa objektif menghasilkan bayangan yang sifatnya semu.
5.      Tulis pengaruh negative terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain atau kertas bias /kasar!
Pengaruh negative terhadap mikroskop jika jika lensanya digosok dengan kain atau kertas  kasar yaitu dapat mengakibatkan kerusakan pada lensa, sehinnga pngamatan melalui mikroskop terhadap objek pengamatan yang ada pada meja sediaan tidak dapat dilihat secara optimal dan akan menghasilkan pengamatan yang yang tidak sesuai dengan kenampakan objek sebenarnya.


6.       
















2 komentar: