Powered By Blogger

Jumat, 16 September 2011

Laporan Praktikum Biologi unit III

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul ”PENGAMATAN MIKROSKOPIS” di susun oleh :
            Nama       : IDIL AKBAR
            Nim          : 101204017
            Kelas/Klp : A / I
Telah diperiksa dengan seksama oleh Asisten / koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima

                                                                                    Makassar,    Desember 2010
     
             Koordinator Asisten,                                                Asisten,
                                                                                                       

             Muh.Rizaldi Trias Jaya Putra                                   SUARDI
             NIM.081 404 028                                                  NIM. 081 404 086
                                                              
                                                               Mengetahui,
                                                     Dosen Penanggung Jawab


                                                      Drs. H.Hamka L,MSi.
                                                     NIP.19621231 19702 1005
                                                    


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kita ketahui bahwa didunia ini ada makhluk hidup dan tak hidup. Pada mahkluk hidup lazim kita kenal dengan nama manusia,hewan dan tumbuhan. Dimana setiap makhluk hidup saling membutuhkan satu sama lain baik untuk bertahan hidup maupun untuk menciptakan kesetimbangan dalam lingkungan hidup itu sendiri.
Dengan semakin majunya teknologi pada saat sekarang ini, manusia dapat mengetahui apa yang menyusun tubuh makhluk hidup itu, baik yang makrosokopis maupun yang mikroskopis. Maka dikembangkanlah Ilmu yang mempelajari tentang hal tersebut, sehingga memudahkan kita memahami hal tersebut melalui apa yang telah di kembangkan oleh para Ilmuwan.
Pada makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuhan terdiri dari organ-organ yang menyusunnya. Dan organ-organ itu sendiri terdiri dari jaringan-jaringan yang menyusunnya. Organ pada makhluk hidup memilik peranan yang sangat vital bagi makhluk hidup itu sendiri. Karen jika salah satu jaringan pada makhluk hidup tidak berjalan sesuai dengan fungsinya, maka makhluk hidup itu boleh dikatakan tidak sempurna.
Karena jaringan itu sangat penting maka tidak heran jika dalam perkembangannya, muncullah suatu Ilmu pengetahuan yang hanya mempelajari tentang jaringan. Ilmu tersebut dikenal dengan nama Histology.
Pada tumbuhan ada beberapa jaringan yang harus dipelajari, yaitu jaringn muda (meristem) dan jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan pengangkut (xylem dan floem), jaringan parenkim dan jaringan gabus. Berbagai jaringn tersebut secara spesifik adalah jaringan yang menyusun organ tubuh tumbuhan. Sedangkan pada hewan terdapat beberapa jaringan yang sangat penting untuk diketahui. Jaringan tubuh pada hewan dibedakan atas empat macam jaringan utama. Jaringan-jaringan itu adalah jaringan epitel, jaringan ikat/jaringan penyokong, jaringan otot dan jaringan saraf.
B.     Tujuan Percobaan
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan :
1.      Menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun tubuh hewan (manusia) dan tumbuhan.
2.      Mengenal secara jelas jaringan yang menyusun organ-organ tubuh hewan (manusia) dan tumbuhan.
C.    Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini bagi mahasiswa yaitu :
1.      Mahasiswa dapat mengetahui jaringan apa saja yang menyusun pada hewan mauup tumbuhan.
2.      Mahasiswa lebih mengenal jaringan-jaringan yang menyusun tubuh hewan maupun tumbuhan.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA



A.    Mengenal macam-macam Jaringan Penyusun Tubuh Tumbuhan
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang Ilmu biologi yang mempelajari tentang jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah hispatologi (Anonim, 2007).
Tubuh tumbuhan terdiri atas unit morfologi, yaitu sel-sel yang masing-masing diliputi oleh dinding selnya dan berdekatan dengan sel-sel yang lain dengan adanya zat interseluler. Dengan adanya zat penyatuan tersebut, kelompok tertentu dari sel dapat dibedakan dari yang lainnya. Kelompok sel tersebut adalah jaringan. Variasi struktur dari jaringan didasarkan dari perbedaan komponen-komponen selnya. Dan tipe perlekatannya satu sama lain. Jaringan yang strukturnya relatife sederhana yaitu yang terdiri atas satu tipe disebut jaringan sederhana. Yang lainnya yang terdiri atas lebih dari satu tipe sel disebut jaringan kompleks (Suradinata, 1998).
Secara garis besar jaringan tumbuhan di bedakan atas jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya tetap bersifat embrional artinya mampu terus menerus membelah diri tidak terbatas untuk menambah jumlah sel tubuh. Atas dasar letak pada tubuh tumbuhan jaringan meristem di bedakan menjadi, meristem apikal yaitu jaringan meristem yang terdapat pada ujung-ujung pokok dan cabang batang serta akar. Jaringan meristem interkalar yaitu jaringan meristem yang terdapat diantara jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang. Jaringan meristem lateral yaitu jaringan meristem yang letaknya sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan kambium gabus (Sutarno, dkk, 2001).
Atas dasar asalnya jaringan meristem terbagi menjadi jaringan meristem primer yaitu jaringan meristem yang sel-selnya berkembang secara langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio. Kemudian jaringan meristem sekunder yaitu jaringan meristem yang berkembang dari jaringan yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengadakan deferensiasi (Sutarno, dkk, 2001).
Jaringan dewasa terbagi menjadi, jaringan epidermis yaitu jaringan yang berada paling luar dan menutupi bagian-bagian tubuh tumbuhan.jaringan epidermis berfungsi untuk mengurangi kehilangna air dan penyerapan air. Bentuk-bentuk sel epidermis tidak teratur, tanpa ruang sel dan vakuolanya besar(Wahyuningsih,1999).
Jaringan perenkim disebut juga jaringan dasar karena merupakan penyusun sebagian besar tubuh tumbuhan. Parenkim tersusun oleh sel-sel yang relatife tidak mempunyai fungsi khusus karena hanya terdiferensiasi secara sederhana. Jaringan sklerenkim dan jaringan kolenkim merupakan jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat. Kedua jaringan ini berada  tersebar diantara jaringan dasar, tetapi dapat pula mengelompok membentuk jaringan yang terpisah (Wahyuningsih,1999).
Floem dan xylem adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan. Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke bagian lain dari tumbuhan. Jaringan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke tempat penyimpanan cadangan makanan dan bagian-bagian tumbuhan yang membutuhkan. Sel-sel penyusun jaringan xilem berdinding tebal dan keras, sedangkan sel-sel penyusun jaringan floem lebih lunak dan tipis, xilem primer dan floem primer  dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar, kemudian mengalami diferensiasi (Wahyuningsih,1999 ).
B.     Mengenal macam-macam Jaringan Penyusun Tubuh Hewan.
Didalam tubuh makhluk hidup yang bersel banyak, sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama berkumpul membentuk jaringan. Aktivitas sel-sel dalam jaringan terkoordinasi sedemikian rupa sehingga sel-sel tersebut berfungsi sebagai suatu unit(Wahyuningsih, 1999).
Tiap jaringan mempunyai fungsi yang khas, sebagai contoh hewan adalah jaringan yang mempunyai fungsi menerima dan menghantar rangsang, jaringan otot berfungsi menggerakkan tubuh. Pada tumbuhan dapat kita temukan juga adanya bermacam-macam jaringan dengan fungsi khusus, seperti halnya jaringan tumbuahan jaringan hewan juga bermacam-macam(Wahyuningsih,1999).
Secara spesifik jaringan hewan dibagi menjadi jaringan epitel, jaringan ini tersusun atas satu atau lebih lapisan sel yang menutupi permukaan luar atau permukaan dalam suatu sel(Suntoro, dkk, 1994).
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang tersusun rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Lapisan sel epitel bertumpu pada suatu membran yang biasa disebut membran basalis. Berdasarkan atas banyaknya lapisan jaringan epitel di bedakan menjadi epitel selapis dan berlapis banyak, sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi epitel pipih, kubus dan silindris
(Wahyuningsih, 1999 ).
Jaringan pengikat adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang relatif berjauhan letaknya dengan ruang interseluler dan mengandung matriks. Jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan atau organ dengan jaringan atau organ lainnya. Membungkus organ-oragn, mengganti jaringan yang rusak serta menetralkan racun(Wahyuningsih,1999).
Jaringan Saraf, jaringan ini terdiri dari sel-sel yang memiliki irritabilitas dan koduktivitas yang berkembang baik. Sebagian system saraf tubuh tersusun dari jaringan saraf(Suntoro, dkk, 1994).


BAB III
METODE PRAKTIKUM



A.    Waktu dan Tempat Prktikum
Hari/Tanggal : Selasa/ 30 November 2007
Waktu           : Pukul 10.15 s.d. 12.00 WITA
Tempat          : LAboratorium Biologi Lantai 3 Timur FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
a.    Pada jaringan Tumbuhan
1.      Mikroskop.
2.      Preparat awetn jaringan akar, batang, dan daun yang mewakili golongan dikotil dan monokotil.
3.      Lap kasar dan Lap halus.
b.   Pada jaringan hewan
1.      Mikrosokop.
2.      Preparat awetan jaringan epitel kubus selapis pada medulla renalis, preparat gosoktulang padat pada tulang pipa, peparat awetan apusan darah dengan pewarna giemsa, preparat awetan otot polos, otot lurik dn otot jantung, preparat awetan sel purkinjie pada otak kecil.
3.      Lap kasar dan Lap halus.


C.    Prosedur Kerja
a.       Pada jaringan tumbuhan
1.      Menyiapkan mikroskop berdasarkan urutan tata cara penggunaannya.
2.      Mengambil preparat awetan jaringan akar, batang dan daun yang mewakili golongan dikotil dan monokotil.
3.      Mengamati ciri-ciri struktur dan letak masing-masing jaringan yang menyusun akar, batang dan daun.
4.      Menggunakan pembesaran objektif 40 x untuk melihat preparat secara kesluruhan, lalu mengganti dengan pembesaran objektif 10 x untuk mengamati jaringan lebih jelas.
5.      Menggambar jaringan ketiga organ tersebut dan mencantumkan bagian-bagiannya.
b.      Pada jaringan hewan
I.    Jaringan  Epitel
1.      Mengamati preparat awetan epitel kubus selapis pada medulla renalis dengan menggunakan mikroskop.
2.      menggunakan pembesaran objektif 40 x untuk melihat preparat secara keseluruhan, lalu mengganti dengan pembesaran objektifg 10 x untuk mengamati lebih jelas.
3.      Memperhatikan sel epitel berbentuk kubus, dengan inti sel besar yang memperbulat dan terletak di tengah sel.

II.  Jaringan penyokong
1.      Mengamati preparat gosok pada tulang pipa dengan menggunakan mikrosokop.
2.      Menggambar dan memeberi keterangan pad abagian –bagian yang terlihat di mikroskop.
3.      Memperhatikan strukturnya dari arah luar
a.       Periosteum, berupa jaringan padat
b.      Sistem Havers yang terdiri dari saluran haver, lamella havers dan tiap lamella mengandung osteosit dalam lakuna.
c.       Endosteoum
c.    Jaringan Syaraf
1.      Mengamati sel purkinjie pada preparat awetan sel otak kecil dengan menggunakan mikroskop.
2.      Menggambar dan membandingkan bagian-bagian yang terlihat.
3.      Meminta petunjuk asisten untuk melihat sel-sel yang dimaksud. Pada lapisan ganglion yang terdiri atas selapis sel purkinjie berbentuk botol, ini pucat dan besr , nucleolus kecil dan gelap.
d.   Jaringan Darah
1.      Mengmati preparat awetan apusan darah menggunakan mikroskop dengan penbesaraan lensa objektif 40 x.
2.      Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel darah yang terdapat dalam darah.
e.    Jaringan otot
1.      Mengamati preparat awetan jaringan otot polos, otot lurik dan otot jantung dengan pembesaran kuat.
2.      Memperhatikan dan menngambar macam-macam sel otot, bentuk dan letak intinya serta arah serabutnya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
1.      Pada Tumbuhan

Jaringan Darah
Keterangan




Jaringan Saraf
Keterangan





                                

B.     Pembahasan
1.      Pada Jaringan Tumbuhan
Pada jaringan tumbuhan pada umumnya adalah bagian epidermisnya khususnya pada badian akar, batang dan daun. Hal ini karena jaringan epidermis merupakan jaringan terluar yang menutupi jaringan yang ada didalamnya, serta melindungi jaringan yang ada di dalamnya.
Selanjutnya bagian-bagian lain seperti jaringan penyokong seperti sklerenkim dan kolenkim, jaringan palisade, serta jaringan pengangkut yang lebih di kenal dengan floem dan xilem, tidak semua dapat diamati dengan baik dan diperoleh hasil yang diinginkan. Hal ini dikarenakan karena preparat yang digunakan masih terbatas.
2.      Jaringan Pada Hewan
a.       Jaringan otot
-          Otot polos (non striated muscle)
Dalam jaringan otot polos kita dapat melihat nucleus(inti sel) yang berjumlah satu dan berada ditengah-tengah otot polos. Bentuknya gelendong dan bagian ujungnya runcing.
-          Otot lurik (striated muscle)
Perbedaan otot lurik dengan otot polos yaitu, otot lurik memiliki banyak inti sel dan berada di tepi sel.
-          Otot jantung (cardiac muscle)
Bentuk otot jantung berupa serabut memanjang, silinder dan bercabang. Sel otot jantung memiliki inti sel satu dan terletak di tepi sel.
b.      Jaringan saraf (shymphetic nerve)
Dalam sel saraf terdiri dari badan sel saraf, dan serabut saraf. Didalam badan sel terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dendrit, yang berupa serabut saraf yang halus dan pendek.
c.       Sel darah
Pada sel darah merah yang diamati, telihat sel darah merah(eritrosit). Sel darah merah berwarna merah dan intinya terletak ditengah-tengah sel.
d.      Jaringan penyokong
Saat melakukan pengamatan, kita mengamati sel tulang keras atau tulang sejati. Sel-sel tulang tersusun seperti lingkaran. Ditengah terdapat saluran havers. Pada sel tulang yang telah mati terdapat lacuna yaitu rongga bekas sel tulang yang berhubungan dengan saluran yang lebih kecil yaitu kanalikuli.
e.       Jaringan epitel
Yang kita amati pada jaringan epitel adalah bentuk sel epitel selapis silindris. Bentuknya memanjang dengan ini ditengah-tengah dan selnya bulat.



BAB V
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari hasil pengamatan tentang jaringan tumbuhan dan hewan dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Jaringan Pada Tumbuhan,
a.       Pada daun terdiri atas jaringan epidermis atas, jaringan palisade, jaringan bunga karang, jaringan xylem, floem, jaringan pengikat dan jaringan epidermis bawah.
b.      Dan pada bagian akar dan batang tumbuhan, baik tumbuhan dikotil maupun tumbuhan mookotil memiliki struktur jaringan yang hampir sama hanya saja pada tumbuhan dikotil memiliki berkas pengangkut yang teratur sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki berkas pengangkut yang menyebar.
2.      Jaringan Pada Hewan,
a.       Pada jaringan epitel memiliki strukur yang sangat rapih dan tersusun atas beberapa bagian.
b.      Pada jaringan otot lurik menyerupai silinder panjang.
c.       Pada jaringan otot polos menyerupai gelendong-gelendong kecil.
d.      Pada jaringan otot jantung bentuknya bercabang dan berkesinambungan.
e.       Pada jaringan otot jantug memiliki struktur yaitu; periosteum, sistem Havers, dan endosteum. System Havers terdiri atas saluran Havers , lamella Havers, lakuna dan kanalikuli.
B.     Saran
1.      Saran untuk praktikan yaitu, berhubung karena karena praktikum mengenai jaringan ini banyak objek yang di amati sehingga praktikan harus memanfaatkan waktu seefisien mungkin serta betul-betul menekuni apa yang sedang di praktikkan.
2.      Saran untuk Laboran yaitu mengingat preparat yang di amati pada kegiatan ini sangat banyak, maka kami sebagai praktikan berharap agar peralatan yang dipergunakan dapat diperbanyak.
3.      Saran untuk Asisten yaitu kami sebagai praktikan berharap mendapat pengarahan yang maksimal sehingga kami bisa melakukan praktikum dengan nyaman dan memperoleh apa yang menjadi tujuan awal.






DAFTAR PUSTAKA

.2010.Jaringan Tumbuhan dan Hewan. (http://www.wikipediasains.org.id).   Diakses pada hari Jumat, 3 Desember 2010.
, 2010.Fungsi jaringan tubuh Tumbuhan. (http://www.wikipedia.org). diakses pada Jumat, 3 Desember 2010.
Nonno Sutarno, dkk.2001. Biologi Umum Lanjutan 1. Makassar : FMIPA UNM
Susilo Handari, dkk.1994.ANATOMI HEWAN. Makassar : FMIPA UNM
Tri Wahyuningsuh, dkk.1999.PRAKTIKUM BIOLOGI III. Makassar FMIPA UNM




Jawaban Pertanyaan

1.      Sel otot polos berbetuk gelendong kecil dan terletak ditengah. Setiap sel memiliki satu inti.
2.      Kumpulan serabut sel otot lurik disebut myofibril dan setiap serabut memiliki banyak inti.
3.      Otot polos berbentuk gelendong kecil, ukurannya kecil dan tidak memiliki guratan, intinya tunggal, ditengah dan lonjong. Pada otot lurik berbentuk silinder panjang, ukurannya sangat panjang, guratannya jelas, intinya banyak, pipih dan terletak ditepi. Sedang pada otot jantung memiliki sel yang memanjang, ukurannya panjang, guratannya ada, memilik satu inti atau lebih, ditengah dan lonjong.
4.      a.  lamella adalah lapisan tulang yang tersusun secara kontras.
b. Lacuna adalah rongga yang di tempati sel-sel tulang.
c. Kanalikuli adalah saluran halus yang didalamnya terdapat sitoplasma.
d. Funsi saluran havers adalah sebagai saluran untuk membentuk jaringan darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar