HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul
”PENGAMATAN MIKROSKOPIS” di susun oleh :
Nama : IDIL AKBAR
Nim : 101204017
Kelas/Klp : A / I
Telah
diperiksa dengan seksama oleh Asisten / koordinator Asisten, maka dinyatakan
diterima
Makassar, Desember 2010
Koordinator Asisten, Asisten,
NIM.081 404 028 NIM.
081 404 086
Mengetahui,
Dosen
Penanggung Jawab
NIP.19621231
19702 1005
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kita ketahui bahwa
didunia ini ada makhluk hidup dan tak hidup. Pada mahkluk hidup lazim kita
kenal dengan nama manusia,hewan dan tumbuhan. Dimana setiap makhluk hidup
saling membutuhkan satu sama lain baik untuk bertahan hidup maupun untuk
menciptakan kesetimbangan dalam lingkungan hidup itu sendiri.
Dengan semakin majunya
teknologi pada saat sekarang ini, manusia dapat mengetahui apa yang menyusun tubuh
makhluk hidup itu, baik yang makrosokopis maupun yang mikroskopis. Maka
dikembangkanlah Ilmu yang mempelajari tentang hal tersebut, sehingga memudahkan
kita memahami hal tersebut melalui apa yang telah di kembangkan oleh para Ilmuwan.
Pada makhluk hidup baik
manusia, hewan maupun tumbuhan terdiri dari organ-organ yang menyusunnya. Dan
organ-organ itu sendiri terdiri dari jaringan-jaringan yang menyusunnya. Organ
pada makhluk hidup memilik peranan yang sangat vital bagi makhluk hidup itu
sendiri. Karen jika salah satu jaringan pada makhluk hidup tidak berjalan
sesuai dengan fungsinya, maka makhluk hidup itu boleh dikatakan tidak sempurna.
Karena jaringan itu
sangat penting maka tidak heran jika dalam perkembangannya, muncullah suatu
Ilmu pengetahuan yang hanya mempelajari tentang jaringan. Ilmu tersebut dikenal
dengan nama Histology.
Pada tumbuhan ada
beberapa jaringan yang harus dipelajari, yaitu jaringn muda (meristem) dan
jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan
pengangkut (xylem dan floem), jaringan parenkim dan jaringan gabus. Berbagai
jaringn tersebut secara spesifik adalah jaringan yang menyusun organ tubuh
tumbuhan. Sedangkan pada hewan terdapat beberapa jaringan yang sangat penting
untuk diketahui. Jaringan tubuh pada hewan dibedakan atas empat macam jaringan
utama. Jaringan-jaringan itu adalah jaringan epitel, jaringan ikat/jaringan penyokong,
jaringan otot dan jaringan saraf.
B.
Tujuan
Percobaan
Setelah
melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan :
1. Menjelaskan
struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun tubuh hewan (manusia) dan
tumbuhan.
2. Mengenal
secara jelas jaringan yang menyusun organ-organ tubuh hewan (manusia) dan
tumbuhan.
C.
Manfaat
Praktikum
Manfaat
dari praktikum ini bagi mahasiswa yaitu :
1. Mahasiswa
dapat mengetahui jaringan apa saja yang menyusun pada hewan mauup tumbuhan.
2. Mahasiswa
lebih mengenal jaringan-jaringan yang menyusun tubuh hewan maupun tumbuhan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Mengenal macam-macam Jaringan Penyusun Tubuh
Tumbuhan
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan
sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk
organ. Cabang Ilmu biologi yang mempelajari tentang jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit adalah hispatologi (Anonim, 2007).
Tubuh tumbuhan terdiri atas unit
morfologi, yaitu sel-sel yang masing-masing diliputi oleh dinding selnya dan
berdekatan dengan sel-sel yang lain dengan adanya zat interseluler. Dengan
adanya zat penyatuan tersebut, kelompok tertentu dari sel dapat dibedakan dari
yang lainnya. Kelompok sel tersebut adalah jaringan. Variasi struktur dari
jaringan didasarkan dari perbedaan komponen-komponen selnya. Dan tipe
perlekatannya satu sama lain. Jaringan yang strukturnya relatife sederhana
yaitu yang terdiri atas satu tipe disebut jaringan sederhana. Yang lainnya yang
terdiri atas lebih dari satu tipe sel disebut jaringan kompleks (Suradinata,
1998).
Secara garis besar jaringan tumbuhan di
bedakan atas jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah
jaringan yang sel-selnya tetap bersifat embrional artinya mampu terus menerus
membelah diri tidak terbatas untuk menambah jumlah sel tubuh. Atas dasar letak
pada tubuh tumbuhan jaringan meristem di bedakan menjadi, meristem apikal yaitu
jaringan meristem yang terdapat pada ujung-ujung pokok dan cabang batang serta
akar. Jaringan meristem interkalar yaitu jaringan meristem yang terdapat diantara
jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang. Jaringan meristem lateral
yaitu jaringan meristem yang letaknya sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium
dan kambium gabus (Sutarno, dkk, 2001).
Atas dasar asalnya jaringan meristem
terbagi menjadi jaringan meristem primer yaitu jaringan meristem yang
sel-selnya berkembang secara langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan
lanjutan dari pertumbuhan embrio. Kemudian jaringan meristem sekunder yaitu
jaringan meristem yang berkembang dari jaringan yang berkembang dari jaringan
dewasa yang telah mengadakan deferensiasi (Sutarno, dkk, 2001).
Jaringan dewasa terbagi menjadi,
jaringan epidermis yaitu jaringan yang berada paling luar dan menutupi
bagian-bagian tubuh tumbuhan.jaringan epidermis berfungsi untuk mengurangi
kehilangna air dan penyerapan air. Bentuk-bentuk sel epidermis tidak teratur,
tanpa ruang sel dan vakuolanya besar(Wahyuningsih,1999).
Jaringan perenkim disebut juga jaringan
dasar karena merupakan penyusun sebagian besar tubuh tumbuhan. Parenkim
tersusun oleh sel-sel yang relatife tidak mempunyai fungsi khusus karena hanya
terdiferensiasi secara sederhana. Jaringan sklerenkim dan jaringan kolenkim
merupakan jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat. Kedua jaringan ini
berada tersebar diantara jaringan dasar, tetapi dapat pula mengelompok membentuk
jaringan yang terpisah (Wahyuningsih,1999).
Floem dan xylem adalah
jaringan pengangkut pada tumbuhan. Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut
air dan zat hara dari akar ke bagian lain dari tumbuhan. Jaringan floem
berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke tempat penyimpanan
cadangan makanan dan bagian-bagian tumbuhan yang membutuhkan. Sel-sel penyusun
jaringan xilem berdinding tebal dan keras, sedangkan sel-sel penyusun jaringan
floem lebih lunak dan tipis, xilem primer dan floem primer dibentuk oleh prokambium ujung batang dan
akar, kemudian mengalami diferensiasi (Wahyuningsih,1999 ).
B.
Mengenal macam-macam Jaringan Penyusun Tubuh Hewan.
Didalam tubuh makhluk
hidup yang bersel banyak, sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama
berkumpul membentuk jaringan. Aktivitas sel-sel dalam jaringan terkoordinasi
sedemikian rupa sehingga sel-sel tersebut berfungsi sebagai suatu
unit(Wahyuningsih, 1999).
Tiap jaringan mempunyai
fungsi yang khas, sebagai contoh hewan adalah jaringan yang mempunyai fungsi
menerima dan menghantar rangsang, jaringan otot berfungsi menggerakkan tubuh.
Pada tumbuhan dapat kita temukan juga adanya bermacam-macam jaringan dengan
fungsi khusus, seperti halnya jaringan tumbuahan jaringan hewan juga bermacam-macam(Wahyuningsih,1999).
Secara spesifik
jaringan hewan dibagi menjadi jaringan epitel, jaringan ini tersusun atas satu
atau lebih lapisan sel yang menutupi permukaan luar atau permukaan dalam suatu
sel(Suntoro, dkk, 1994).
Jaringan epitel terdiri
atas sel-sel yang tersusun rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel.
Lapisan sel epitel bertumpu pada suatu membran yang biasa disebut membran
basalis. Berdasarkan atas banyaknya lapisan jaringan epitel di bedakan menjadi
epitel selapis dan berlapis banyak, sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan
menjadi epitel pipih, kubus dan silindris
(Wahyuningsih, 1999 ).
Jaringan pengikat adalah
jaringan yang terdiri dari sel-sel yang relatif berjauhan letaknya dengan ruang
interseluler dan mengandung matriks. Jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat
jaringan atau organ dengan jaringan atau organ lainnya. Membungkus organ-oragn,
mengganti jaringan yang rusak serta menetralkan racun(Wahyuningsih,1999).
Jaringan Saraf,
jaringan ini terdiri dari sel-sel yang memiliki irritabilitas dan koduktivitas
yang berkembang baik. Sebagian system saraf tubuh tersusun dari jaringan
saraf(Suntoro, dkk, 1994).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat Prktikum
Hari/Tanggal
: Selasa/ 30 November 2007
Waktu : Pukul 10.15 s.d. 12.00 WITA
Tempat : LAboratorium Biologi Lantai 3 Timur
FMIPA UNM
B.
Alat
dan Bahan
a. Pada
jaringan Tumbuhan
1. Mikroskop.
2. Preparat
awetn jaringan akar, batang, dan daun yang mewakili golongan dikotil dan
monokotil.
3. Lap
kasar dan Lap halus.
b. Pada
jaringan hewan
1. Mikrosokop.
2. Preparat
awetan jaringan epitel kubus selapis pada medulla renalis, preparat gosoktulang
padat pada tulang pipa, peparat awetan apusan darah dengan pewarna giemsa,
preparat awetan otot polos, otot lurik dn otot jantung, preparat awetan sel
purkinjie pada otak kecil.
3. Lap
kasar dan Lap halus.
C.
Prosedur
Kerja
a. Pada
jaringan tumbuhan
1. Menyiapkan
mikroskop berdasarkan urutan tata cara penggunaannya.
2. Mengambil
preparat awetan jaringan akar, batang dan daun yang mewakili golongan dikotil
dan monokotil.
3. Mengamati
ciri-ciri struktur dan letak masing-masing jaringan yang menyusun akar, batang
dan daun.
4. Menggunakan
pembesaran objektif 40 x untuk melihat preparat secara kesluruhan, lalu mengganti
dengan pembesaran objektif 10 x untuk mengamati jaringan lebih jelas.
5. Menggambar
jaringan ketiga organ tersebut dan mencantumkan bagian-bagiannya.
b. Pada
jaringan hewan
I. Jaringan Epitel
1. Mengamati
preparat awetan epitel kubus selapis pada medulla renalis dengan menggunakan
mikroskop.
2. menggunakan
pembesaran objektif 40 x untuk melihat preparat secara keseluruhan, lalu
mengganti dengan pembesaran objektifg 10 x untuk mengamati lebih jelas.
3. Memperhatikan
sel epitel berbentuk kubus, dengan inti sel besar yang memperbulat dan terletak
di tengah sel.
II. Jaringan penyokong
1. Mengamati
preparat gosok pada tulang pipa dengan menggunakan mikrosokop.
2. Menggambar
dan memeberi keterangan pad abagian –bagian yang terlihat di mikroskop.
3. Memperhatikan
strukturnya dari arah luar
a. Periosteum,
berupa jaringan padat
b. Sistem
Havers yang terdiri dari saluran haver, lamella havers dan tiap lamella
mengandung osteosit dalam lakuna.
c. Endosteoum
c. Jaringan
Syaraf
1. Mengamati
sel purkinjie pada preparat awetan sel otak kecil dengan menggunakan mikroskop.
2. Menggambar
dan membandingkan bagian-bagian yang terlihat.
3. Meminta
petunjuk asisten untuk melihat sel-sel yang dimaksud. Pada lapisan ganglion
yang terdiri atas selapis sel purkinjie berbentuk botol, ini pucat dan besr ,
nucleolus kecil dan gelap.
d. Jaringan
Darah
1. Mengmati
preparat awetan apusan darah menggunakan mikroskop dengan penbesaraan lensa
objektif 40 x.
2. Memperhatikan
dan menggambar macam-macam sel darah yang terdapat dalam darah.
e. Jaringan
otot
1. Mengamati
preparat awetan jaringan otot polos, otot lurik dan otot jantung dengan
pembesaran kuat.
2. Memperhatikan
dan menngambar macam-macam sel otot, bentuk dan letak intinya serta arah
serabutnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
1.
Pada Tumbuhan
Jaringan Darah
|
Keterangan
|
|
|
|
|
Jaringan Saraf
|
Keterangan
|
|
|
|
|
B.
Pembahasan
1.
Pada Jaringan
Tumbuhan
Pada jaringan tumbuhan pada umumnya adalah bagian
epidermisnya khususnya pada badian akar, batang dan daun. Hal ini karena
jaringan epidermis merupakan jaringan terluar yang menutupi jaringan yang ada
didalamnya, serta melindungi jaringan yang ada di dalamnya.
Selanjutnya bagian-bagian lain seperti jaringan
penyokong seperti sklerenkim dan kolenkim, jaringan palisade, serta jaringan
pengangkut yang lebih di kenal dengan floem dan xilem, tidak semua dapat
diamati dengan baik dan diperoleh hasil yang diinginkan. Hal ini dikarenakan
karena preparat yang digunakan masih terbatas.
2.
Jaringan Pada
Hewan
a.
Jaringan otot
-
Otot polos (non
striated muscle)
Dalam
jaringan otot polos kita dapat melihat nucleus(inti sel) yang berjumlah satu
dan berada ditengah-tengah otot polos. Bentuknya gelendong dan bagian ujungnya
runcing.
-
Otot lurik
(striated muscle)
Perbedaan
otot lurik dengan otot polos yaitu, otot lurik memiliki banyak inti sel dan
berada di tepi sel.
-
Otot jantung
(cardiac muscle)
Bentuk
otot jantung berupa serabut memanjang, silinder dan bercabang. Sel otot jantung
memiliki inti sel satu dan terletak di tepi sel.
b.
Jaringan saraf
(shymphetic nerve)
Dalam
sel saraf terdiri dari badan sel saraf, dan serabut saraf. Didalam badan sel
terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dendrit, yang berupa
serabut saraf yang halus dan pendek.
c.
Sel darah
Pada
sel darah merah yang diamati, telihat sel darah merah(eritrosit). Sel darah
merah berwarna merah dan intinya terletak ditengah-tengah sel.
d.
Jaringan
penyokong
Saat
melakukan pengamatan, kita mengamati sel tulang keras atau tulang sejati.
Sel-sel tulang tersusun seperti lingkaran. Ditengah terdapat saluran havers.
Pada sel tulang yang telah mati terdapat lacuna yaitu rongga bekas sel tulang
yang berhubungan dengan saluran yang lebih kecil yaitu kanalikuli.
e.
Jaringan epitel
Yang
kita amati pada jaringan epitel adalah bentuk sel epitel selapis silindris.
Bentuknya memanjang dengan ini ditengah-tengah dan selnya bulat.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan
tentang jaringan tumbuhan dan hewan dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut
:
1.
Jaringan Pada
Tumbuhan,
a.
Pada daun
terdiri atas jaringan epidermis atas, jaringan palisade, jaringan bunga karang,
jaringan xylem, floem, jaringan pengikat dan jaringan epidermis bawah.
b.
Dan pada bagian
akar dan batang tumbuhan, baik tumbuhan dikotil maupun tumbuhan mookotil
memiliki struktur jaringan yang hampir sama hanya saja pada tumbuhan dikotil
memiliki berkas pengangkut yang teratur sedangkan pada tumbuhan monokotil
memiliki berkas pengangkut yang menyebar.
2.
Jaringan Pada
Hewan,
a.
Pada jaringan epitel
memiliki strukur yang sangat rapih dan tersusun atas beberapa bagian.
b.
Pada jaringan
otot lurik menyerupai silinder panjang.
c.
Pada jaringan
otot polos menyerupai gelendong-gelendong kecil.
d.
Pada jaringan
otot jantung bentuknya bercabang dan berkesinambungan.
e.
Pada jaringan
otot jantug memiliki struktur yaitu; periosteum, sistem Havers, dan endosteum.
System Havers terdiri atas saluran Havers , lamella Havers, lakuna dan
kanalikuli.
B.
Saran
1.
Saran untuk
praktikan yaitu, berhubung karena karena praktikum mengenai jaringan ini banyak
objek yang di amati sehingga praktikan harus memanfaatkan waktu seefisien
mungkin serta betul-betul menekuni apa yang sedang di praktikkan.
2.
Saran untuk
Laboran yaitu mengingat preparat yang di amati pada kegiatan ini sangat banyak,
maka kami sebagai praktikan berharap agar peralatan yang dipergunakan dapat
diperbanyak.
3.
Saran untuk
Asisten yaitu kami sebagai praktikan berharap mendapat pengarahan yang maksimal
sehingga kami bisa melakukan praktikum dengan nyaman dan memperoleh apa yang
menjadi tujuan awal.
DAFTAR PUSTAKA
Nonno Sutarno,
dkk.2001. Biologi Umum Lanjutan 1.
Makassar : FMIPA UNM
Susilo Handari,
dkk.1994.ANATOMI HEWAN. Makassar :
FMIPA UNM
Tri Wahyuningsuh, dkk.1999.PRAKTIKUM BIOLOGI III. Makassar FMIPA
UNM
Jawaban Pertanyaan
1.
Sel otot polos
berbetuk gelendong kecil dan terletak ditengah. Setiap sel memiliki satu inti.
2.
Kumpulan serabut
sel otot lurik disebut myofibril dan setiap serabut memiliki banyak inti.
3.
Otot polos
berbentuk gelendong kecil, ukurannya kecil dan tidak memiliki guratan, intinya
tunggal, ditengah dan lonjong. Pada otot lurik berbentuk silinder panjang,
ukurannya sangat panjang, guratannya jelas, intinya banyak, pipih dan terletak
ditepi. Sedang pada otot jantung memiliki sel yang memanjang, ukurannya
panjang, guratannya ada, memilik satu inti atau lebih, ditengah dan lonjong.
4.
a. lamella adalah lapisan tulang yang tersusun
secara kontras.
b.
Lacuna adalah rongga yang di tempati sel-sel tulang.
c.
Kanalikuli adalah saluran halus yang didalamnya terdapat sitoplasma.
d. Funsi saluran
havers adalah sebagai saluran untuk membentuk jaringan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar